BERGAYA SEMUA
I LOVE SCC
(speed concept community)
Mau Tanya dong, klo mau top speed tambah kira2 20 > > km/h lagi tapi gak mau > > ada perubahan yang extreme gmana yah? > > Tanpa ganti knalpot dan cdi, abis suaranya dah ok > > neh > > 1. Baca buku manual J-Max dan cari tahu berapa > bobotnya. Kemudian perhatikan berat badan anda > sendiri. Jaga agar berat badan berada di kisaran > 60-63 > kg. Makin berat badan anda, makin besar tenaga yang > harus dikeluarkan mesin untuk menarik berat badan > anda > dan bobot motor. Ini berarti motor anda akan > berakselerasi lebih lambat. > > 2. Kurangi bobot motor anda. Caranya, anda harus > mencari cara untuk mengganti bodi motor yang terbuat > dari plastik dengan bodi yang berbahan serat karbon. > Mahal, tapi dijamin ringan dan kuat. Lumayan, bobot > motor berkurang, tarikan mesin lebih ringan, > akselerasi lebih cepat karena bobot motor berkurang. > > 3. Ban standar J-Max katrok, licin saat melakukan > pengereman keras atau mendadak--padahal kecepatan > motor cuma 50 km, lebih licin lagi di jalan > basah--harus hati-hati dan pelan-pelan saat > berkendara. Ganti dengan ban yang karetnya lebih > bermutu. Anda bisa coba Bridgestone Battlax. > Karetnya > lebih lengket ke aspal dan tahan lama. Baik kondisi > kering atau basah, Battlax memberikan kinerja yang > memuaskan. Bahkan, ngebut di jalanan lebih kencang > daripada Dunlop D 102--super katrok!. > > 4. Bicara soal lebih cepat sekian km/jam, saya perlu > memberitahu anda bahwa kecepatan tinggi bukan yang > paling penting. Anda juga harus mengembangkan teknik > berkendara anda. Di jalanan, bisa dijumpai > segelintir > pengendara yang motornya standar dan biasa > saja--tanpa > modifikasi--yang bisa membawa motornya lebih cepat > dari motor lain yang spesifikasinya lebih baik. Ini > terjadi karena pengedara motor ini memiliki teknik > berkendara yang baik dibandingkan pengendara motor > yang lainnya. Mereka tahu cara melalui jalanan yang > baik, cara melalui tikungan yang baik dan cepat, > cara > mensinkronasikan putaran gas dengan perpindahan gigi > yang tepat--sehingga tidak kehilangan putaran mesin > terlalu banyak, tahu seberapa jauh harus merebahkan > motor mereka, dan tahu lainnya. Yang tidak kalah > penting, mereka juga sangat mengenal mesin motor > mereka sendiri--tahu kemampuan motor mereka yang > standar itu. > > Akhir kata, kecepatan puncak J-Max yang pernah di > uji > adalah 130 km/jam, kondisi standar dengan pengendara > penguji berbobot badan 60 kg dan tinggi 165 cm. > Untuk > apa anda membuat motor anda lebih cepat 20 > km/jam--150 > km/jam? Kemana anda mau bawa motor yang larinya 150 > km/jam itu? Di Sudirman oke, Hayam Wuruk oke, > Pandjaitan oke. Di Warung Buncit bisa? Mulai dari > pertigaan SMA 60 sampai perempatan Republika. Hebat > betul jika bisa mencapa 150 km/jam di sana tanpa > kehilangan nyawa. Bagaimana dengan daerah Srengseng > Sawah? Moh. Kafi? Kukusan? dan jalanan lainnya yang > lintasan lurusnya pendek dan sedikit tapi > tikungannya > banyak dan panjang. > > Jalanan yang berkelak kelok selalu membunuh potensi > besar sebuah mesin motor namun memberi kesempatan > besar bagi seorang pengendara untuk menunjukan > ketrampilan berkendaranya. Jadi tidak cuma jagoan > lintasan lurus doang, begitu masuk tikungan lantas > keok. > Kembangkan dulu ketrampilan berkendara, baru bicara > menambah kecepatan motor. > > Salam > > Todo El Cocodrilo > > NB: Kemengan Rossi di Assen adalah contoh baik > bagaimana seorang pengendara memadukan keterampilan > berkendara dan mesin motor yang sedang untuk > menundukan Ducati yang bertenaga besar. Assen lebih > banyak memiliki tikungan daripada lintasan lurus. Di > Assen, motor selalu berada dalam kondisi miring > sebanyak 90% dalam satu putaran. Tenaga besar Ducati > justru menjadi bumerang bagi pengendaranya. Lihat > kan, > seperti apa pantat Stoner setiap kali berakselerasi > keras untuk keluar dari tikungan--bergoyang dan > bergetar kuat. > > Sadar akan kekurangannya, Stoner membiarkan Rossi > lewat karena dia hanya punya 2 pilihan--terus > menahan > Rossi dan terjatuh, karena motor sulit dikendalikan > dan harus kehilangan angka, atau membiarkan Rossi > lewat dan berada di urutan kedua, tapi tetap > mendapat > angka. Buktinya, sesudah Rossi lewat Stoner bisa > berkendara dengan santai, tanpa harus memaksa buka > gas > besar-besar dan pantat tidak lagi bergetar dan > bergoyang.
TERIMA KASIH KEPADA SPEED CONCEPT COMMUNITY